Maksudnya tanpa sandiwara lagi... Entah, anak sebesar rana udah bisa bersandiwara atau belum demi mencapai tujuannya, tapi kalau di Jerman tingkah seperti itu disebut "Theater". Contohnya kalau si anak itu ditawarin es krim, tadinya bilang mau, terus bilang nggak mau, terus begitu es krimnya dikasih ke orang lain, dia bilang mau. Pokoknya rewellah...
.
Nah, si rana biasanya mulai beraksi kalau lagi nggak mau tidur atau waktu mau dititipin. Mulai dari nempel ga mau lepas, nangis-nangis kecil, sampai huwahuwa... Emang sih, sebenernya hal itu wajar buat anak seumuran rana, karena emang lagi waktunya separation anxiety (istilah baby center). Tapi mungkin enggak lucu lagi kalau dia dah umur 3-4 tahun, itu bener-bener sandiwara. Tetep aja tapi kan, kehebohan yang kadang nggak perlu itu tetep dilakukan, walaupun dia sebenernya juga enjoy kalau dititipin, jadi cuma buat ritual perpisahan sama ayah ibu. Ibu sendiri emang jadi suka ga enak hati atau sedih kalau nitipin rana sambil ngeliat rana nangis-nangis, pengennya ga jadi aja.
.
Tapi kemaren, dong, situasi sudah berubah. Rana masuk aja gitu ke rumah tante Niero dan ngikutin Jasmine dengan tujuan main bareng, ibu ditinggal gitu aja di pintu masuk, tanpa sandiwara seperti waktu-waktu sebelumnya. Giliran ibu deh yang bengong, ni anak kok cuek aja. Apalagi waktu ibu bilang, "Rana, ibu pergi ya, Rana main sama Jasmine. "Tschüss!!" Eh, rana malah bales dadah, tschüss, malah kiss bye. Weheheh, cueknya... Ga ada sandiwara lagi deh. Was für 'ne Überraschung!! Malah giliran ibu yang sedih, oh, ternyata ibu ga diperluin lagi ya? Hihihi... gimana sih, ibu?
.
Naja, itu bagian dari kedewasaan rana saat ini. Udah mulai bisa secara terang-terangan ditinggal. Ga perlu sandiwara lagi. Dah, gede ya, rana. Hebat!! Mach kein Theater mehr, ya. Good girl, rana!
.
PS. Kata terbaru rana, melanjutkan kata "duwa" adalah "titja" (tiga). Hehehe, pandai berhitung ya, rana? Selain itu "jida'" (jidat) sama "pipi". Hehehhe
0 comments:
Post a Comment